Happy reading... ^_^
Author: Alifah Diantebes Aindra a.k.a Song Ha Neul
Main Cast: Choi Minho dan Song Ha Neul
Support Cast : Key, choi se hwa, lee seosangnim, lee Jinki, choi siwon
Length : twoshoot
Genre : romance
Rating: PG-15
Minho POV
“Go.. go… maw.wo” kata Ha Neul menggigil terlihat sekali ia kedinginan, apa lagi bibirnya sudah Nampak kebiruan. Sebentar lagi pasti ia akan mimisan, batinku. aku teringat tak membawa sapu tangan atau apapun yang bisa kupakai untuk menyeka mimisannya nanti.
Ku putuskan untuk memeluknya, menjaganya agar dia tetap hangat. Ku peluk ia erat, kupegangi tengkuknya untuk merasakan suhu tubuhnya, setelah sekian menit kurasa suhu tubuhnya sudah mulai menghangat. Ku lepaskan pelukanku.
“Aku pulang dulu. Annyeong hi..” kataku kemudian. Ku perhatikan ia masih tercengang. Mungkin ini gara-gara apa yang baru saja aku lakukan. ku lajukan sepeda motorku dengan cepat. “Apa yang kulakukan sih..?? kenapa juga aku begitu perduli padanya??” kataku pada diriku sendiri. Aku memang dari dulu suka memperhatikannya di perpustakaan, aku suka dengan senyumannya.. laah?? Memang aku suka dia ya..??
__________________________
Ha Neul POV
“Hah?? Masak dia hanya diam saja dan langsung pergi begitu saja setelah memelukmu??” Tanya Key setelah ku ceritakan apa yang terjadi kemarin malam.
“Ne, aku juga bingung.. aku shock, jadi akupun tak bisa berkata apa-apa” kataku, yang masih menjilati ice cream yang baru saja aku dan Key beli setelah bel pulang sekolah berbunyi.
“Aish..!!! kau ini ben..” kata-kata Key tiba-tiba terhenti.
“Hhmm.. Ha Neul, bisa bicara sebentar..???” Tanya namja di belakangku. Ku balikan badan ku untuk melihat siapa namja itu. Sedikit aku berharap ia adalah Minho.
“Jinki..?? hmm.. bisa. Ada apa ya??” tanyaku kaget, jelas saja aku bertemu dengan Jinki ini baru 1 kali, dan malah mau mengajakku bicara.
“Aku bisa minta no handphone kamu nggak?? Aku ingin lebih kenal denganmu.” Katanya
“Ooh.. bilang dong dari tadi.” Ku keluarkan bolpoin dan selembar kertas. Ku tulis nomorku disana. “Niiih..” kuserahkan kertas itu pada Jinki.
“Gomawo… nanti malam aku akan menelphonemu. Ya sudah aku pulang duluan ya.. Annyeong hi..” katanya dan pergi meninggalkan aku dan Key di taman belakang sekolahku.
“Ya..!!! kau ini polos apa bloon sih?? Kau membiarkan dia mendekatimu tau!!” kata Key bersungut-sungut.
“La… memang dia bilang mau mendekatiku?? Kan dia Cuma bilang mau lebih kenal denganku??”
“Ya..!! itu sama saja! Ceritakan apa yang ia katakan nanti malam pada ku ok??” paksa Key.
“Memang kenapa sih kau begitu mencegahku di dekati Jinki?? Perasaan kalau yang lain mendekatiku, kau biasa-biasa saja..” tuntutku.
“Karena Jinki itu playboy Ha Neul, ia bukan namja yang baik-baik. Ia hanya memperalatmu untuk memuaskannya, dengan kata lain, ia namja yang mesum” Jelas Key. “Ara.. ara.. aku akan berhati-hati.”
__________________________
a.mi.go! Keunyeol boda naega michyeo A.mi.go! Iri sone an jabhyeo
A.mi.go! Yonggi nae naneun pitch up! Eoddeokhae eoddeokhae
kuraih handphoneku yang sudah berdering sejak tadi . kulihat di layar hpku. Nomor tak dikenal?? Siapa sih?? Ini sudah jam 9 malam. Dasar!!
A.mi.go! Yonggi nae naneun pitch up! Eoddeokhae eoddeokhae
kuraih handphoneku yang sudah berdering sejak tadi . kulihat di layar hpku. Nomor tak dikenal?? Siapa sih?? Ini sudah jam 9 malam. Dasar!!
“Yeoboseyo..” kataku.
“Yeoboseyo.. Ha Neul,, kau belum tidur?? Kau sedang apa sekarang??” kata seorang namja yang menelphoneku.
“Belum. Lagi baca-baca buku saja. Nugu?? “ tanyaku.
“Waaah.. kau lupa ya..?? kan tadi siang aku sudah bilang akan menelphonemu malam ini?? Kau sungguh tak ingat??”
“Jinki??? Ini benar kau..?? mianhae.. aku lupa.” Jawabku jujur. Beberapa saat aku sudah berngobrol-ngobrol ria dengannya.
__________________________
“Kau masih sering di telfon Jinki?? Ini sudah seminggu semenjak ia meminta nomor hpmu” bisik Key saat kami masih menerima pelajaran matematika di kelas.
“Ne.. ia baik kok, sopan lagi. Tak seperti apa yang kau fikirkan” jawabku.
“Ah.. kau ini semua namja kalau sedang mendekati yeoja ya pasti bersikap baik” pendapat Key. “Kau ini.. mungkin ia berubah, kan setiap orang bisa berubah.”, Elakku
“terserah kau lah Ha Neul.”
“Kim Kibum!! Song Ha Neul!! Tak bisa kah kalian memperhatikan!!” bentak Siwon seosangnim,
“Mianhae seosangnim..” kataku dan Key bersamaan. “Tok..tokk” suara pintu kelasku diketuk sangat terdengar jelas.
“Annyeong siwon seosangnim, saya Minho dari kelas 1-4 di suruh Lee seosangnim untuk memanggil Song Ha Neul.” Kata Minho sopan.
“Ne.. silahkan bawa dia. Percuma dia disini. Toh dia tak memperhatikan.” Kata siwon seosangnim sinis. Akupun menurut dan mengikuti Minho ke lab. Fisika. Disana sudah ada beberapa siswa yang kuketahui mereka semua adalah peserta olympiade fisika 2 minggu lagi.
“Baiklah.. saya baru dapat informasi dari ketua panitia yang menyelenggarakan olympiade fisika yang akan kita ikuti, bahwa sebenarnya, lomba ini adalah lomba grup, bukan perorangan. Setiap grup beranggotakan 2 orang. Jadi saya akan membagi kalian menjadi 3 kelompok. Ara??” jelas lee seosangnim,
“Ne” kami berenampun serentak menjawabnya.
“Kang in dengan Sungmin. Kyuhyun dengan Hee chul. Minho dengan Jonghyun dan Ha Neul dengan Hye su. Apa kalian setuju??” Tanya lee seosangnim. Sejenak aku kecewa karena tak bisa 1 grup dengan Minho.
“Mmm.. Seosangnim, bisakah aku 1 grup dengan Jonghyun-sii?? Karena rumahku dekat denganya.. jadi saya bisa dengan mudah belajar bersama.” Kata noona Hye su dari kelas 2 yang tak begitu ku kenal.
“Mm.. baiklah.. kau dengan jonghyun dan Minho dengan Ha Neul. Setuju??”, “Ne” jawab kami lagi serempak.
“kalian bisa kembali ke kelas sekarang” lanjut lee seosangnim.
Minho POV
“Minho!! Apa kita perlu belajar bareng. Kalau ya.. kapan kita belajar bareng??”Tanya Ha Neul di koridor kelas saat kami baru saja keluar dari lab.
“Kau fikir kau sudah pintar apa!! Nanti sepulang sekolah. Kita ke perpustakaan!” bentakku tak sengaja, karena entah kenapa aku marah sekali dengan cerita Jinki, bahwa ia sedang mendekati Ha Neul. Aku sungguh tak terima!! Aku tau Jinki itu seperti apa.. ku lihat ia kaget.
“Jawab sih jawab.. tapi nggak usah nge bentak gitu kenapa sih..??” kata Ha Neul ketus. Jelas saja, ia habis ku bentak jadi sudah pasti ia marah.
“Ngomong sih ngomong tapi ngak usah ketus gitu kenapa sih??” kataku tak kalas ketus. Aduuh!! Ini semua malam memperburuk suasana!! Jeritku dalam hati.
“Bleeetak!!” tiba-tiba Ha Neul memukul kepalaku dengan sadisnya.
“Ya!!! Kau sedang menstruasi ya..?? ketus dan dingin amat!! Dasar Mr.ice!!!” katanya dan langsung meninggalkanku. Aku terbengong dengan apa yang baru saja Ha Neul lakukan.
__________________________
Ha Neul POV
Ku buka pintu perpustakaan perlahan., “Annyeong.. Ha Neul, kau mau cari buku apalagi??” sapa penjaga perpustakaan yang memang sudah kenal denganku, yah.. maklum saja aku memang sering ke perpustakaan dan meminjam buku disini sepulang sekolah.
“Annyeong Nam gil-sii, ani, aku lagi tak mencari buku apa-apa, buku yang kemarin belum selesai kubaca..” kataku,menyodorkan kartu keanggotaanku.
“Ooh.. lantas kau mau ngapain kesini??” kata Nam gil
“Hmm… aku mau belajar bareng saja. Tak apakan?? Tapi mungkin sampai sore..”kataku. “Gwaencana, apa kau mau belajar bareng Minho?? Mianhae.. aku tak bisa lama-lama disini, karena ada urusan rumah yang harus aku lakukan, bagaimana kalau kunci perpustakaan aku titipkan padamu saja..” jelasnya.
Haa?? Ia tau aku mau belajar bareng Minho?? Batinku. “Ne, bagaimana kau bisa tau aku mau belajar bareng Minho?? Ah.. apa tak akan apa-apa kalau kuncinya aku bawa??” tanyaku.
“Haaa… Minho juga sering kesini, sama sepertimu.. hanya saja, pasti kau duluan yang datang dan pulang, semenjak ada olympiade ia sering kesini, bahkan sampai sore. Masalah kunci, aku percayakan padamu. Ya sudah lah.. aku mau pulang dulu.. annyeong hi..” terangnya, membawa tas kecil dan dua buku tebal meninggalkanku dan kunci di depanku. Ooooh.. jadi itu yang membuatnya pulang sore hari.. kata Nam Gil-sii ia sering kesini?? Kok aku nggak bertemu dengannya ya.. pertanyaan itu terus terbesit dalam pikiranku sambil berjalan mencoba mencari-cari Minho di meja-meja yang tersedian untuk membaca.
“Yaaa!!! Lama amat sih!! Ini sudah jam 2 tau.. cepat kesini..”teriakan Minho itu mengagetkanku reflex kutolehkan kepalaku kesumber suara. Akupun berjalan mendekat dan duduk di depannya. Namun begitu aku duduk, entah kenapa ia menghembuskan napasnya..
“Bagaimana kita belajar, jika kau duduk jauh dariku..??”tanyanya sedikit ketus.
“Ne.. ne..” akupun pindah duduk, tepat disampingnya. Walau bicaranya sedikit ketus, tapi aku suka juga di suruh duduk di dekatnya.. hehhehe.. deg.. jantungku kempali terpacu.
“Coba kau kerjakan soal yang ini!” pinta Minho sambil menyodorkan buku berisi soal. Ku baca soal itu dan kuputar otakku,
“Dapat!!!” sorakku girang.
“Apanya yang dapat?? Kau sedang memancing ikan?” Tanya Minho dengan lelucon garingnya.. sontak akupun tertawa, tapi kulihat Minho masih duduk memandangku dengan ekspresi datarnya. Akupun terdiam.
“Maksudku aku bisa mengerjakannya..” kucoret-coret kertas disampingku kutulis kemungkinan rumus yang akan digunakan.
Hello, hello Nareumdaero yonggil naesseoyo!! Hello, hello Jamshi yaegi hallaeyo
Hello, hello Naega jom seodooljin mollado!! Who knows? Eojjeom oorin Jal dwaeljido molla
Hello, hello Naega jom seodooljin mollado!! Who knows? Eojjeom oorin Jal dwaeljido molla
Tiba-tiba hpku bernyanyi, dari ringtonenya.. ada sms yang masuk niiih.. ku buka tas yang terletak di sampingku untuk mengambil hpku. ‘Jinki 1-4’ ternyata ada sms dari dia toh..
“Annyeong Ha Neul, kau ada dimana? sudah pulang?
, kalau belum, bagaimana kalau pulang bareng aku.”
Ku balas smsnya.
“Annyeong, aku sedang di perpustakaan,
mianhae, aku tak bisa pulang sekarang”
Haaa!!! Mengapa aku lupa bilang kalau aku bersama Minho. Minho kan teman sekelasnya, nanti ia khawatir lagi.. walah.. aku kok Pd amat ya..
“Bisa tidak, saat kita belajar, focus kan pikiranmu pada pelajaran ini!!” kata Minho, memandangku, matanya tajam seolah-olah menusuk mataku.
“Mianhae,” kumatikan Hpku. Dan kembali berkutat dengan soal tadi. Haaa.. rumus yang kutulis tadi hampir semuanya tak ada yang benar. Aku teringat sepertinya ada buku yang memberikan rumus baru selain yang kutulis ini.
“Minho.. aku mau mencari buku dulu ya.. aku ingat, ada rumus dibuku itu yang bisa digunakan.” Jelasku berdiri. “ne.” jawabnya singkat.
Kutelusuri rak-rak buku yang menyajikan buku-buku fisika. Kalau tak salah bukunya berwarna orange. Tapi mana ya.. aaah..!! itu!! Tapi tinggi amat.. batinku. Kulihat-lihat tak ada kursi yang bisa kugunakan, kucoba berjinjit-jinjit ria. Tak sampai!! Batinku.
“Yang ini Ha Neul??” katanya meraih buku yang tadi coba kuambil. Kulihat dia.
“Jinki?? Kau ada disini??” tanyaku heran melihatnya tiba-tiba ada disini.
“Ne, nih bukunya” ia menyodorkan buku itu,
“Gomawo Jinki.” kataku, kujauhkan badanku darinya, tapi ia dengan cepat mencegahku. Posisi kami sungguh tak membuatku nyaman. Aku tersandar di rak dan kedua tangan Jinki mengurungku tepat dikanan-kiri.
“Hmm.. Jinki, jebal.. jauhkan badanmu sedikit.” Kataku yang memang merasa tak nyaman.
“Kan kita belum ngapa-ngapain Ha Neul,”katanya lembut membelai rambutku yang terkuncir rapi ke samping kiri. Tangannya semakin turun dari puncak rambutku hingga kedaguku.
“Hmm.. Jinki.. jebal.. le”,
“Ssuuutt… kita baru saja mau mulai.” Katanya menarik dagu mendekat kewajahnya. Aku takut, aku tak mau.. aku sungguh tak mau dicium. Apa lagi dengan orang yang tak suka!! ANDWE!!! Ku alihkan wajahku menunduk lantai.
“Ada apa?? Bukankah kita sudah berkomunikasi selama seminggu ini??” tanyanya memegan pundakku.
“Aku.. aku hanya menganggapmu chinguku.”kataku singkat,
“Hajiman, aku tak menganggapmu chinguku, Saranghae Ha Neul..” katanya, dan tiba-tiba tangannya mendorong pinggangku dan tubuhku mendekat ke arahnya. “Ayo.. kita lakukan sesuatu seperti sepasang kekasih. Sebagai permulaannya.. kita popo saja..” katanya dengan enteng kini wajahku hanya beberapa centi dari wajahnya. Ia terus mendekat, aku tak tau harus bagaimana.
“Ani..” kataku sedikit bergetar, kemudian kurasakan ada yang menarik tanganku.
“Yaaa!! Apa yang akan kau lakukan..??” kata Minho yang tiba-tiba menyeretku menjauh dari Jinki mendekat kearahnya.
“Minho?? Kau tau kan.. apa yang ingin kulakukan??”’ kata Jinki tenang. “Aku hanya ingin bermain dengannya..” lanjutnya. Kata-katanya yang terakhir sungguh membuatku ingin menampar wajahnya. Tapi Minho lebih dulu melayangkan pukulannya tepat ke pipi kanan Jinki. Jinkipun akan membalas apa yang dilakukan Minho, tapi lebih dulu kutarik Minho kebelakangku, dan kurentangkan tanganku sebagai tanda mereka haru berhenti berkelahi.
“SUDAH!! Yaaa..!! Jinki.. awalnya aku sudah di peringatkan oleh Key tentangmu, tapi kufikir selama ini kau baik, aku menganggapmu sebagai temanku.. tapi setelah kufikirfikir, melihatmu saja aku sungguh ingin muntah.. baru saja Kau bilang saranghae padaku dan sekejap kau bilang hanya ingin bermain padaku. Aku sungguh muak” kataku mencoba untuk tenang walau sebenarnya sungguh membuatku ketakutan.
“CuuUUp” suara kecupan dari Minho yang tepat mendarat keleher kananku.
“Kau tau..!! aku sungguh mencintainya.. jadi jangan berani-berani kau menyentuhnya atau mempermainkannya” kata Minho sinis, dari suaranya saja aku bisa merasakan bahwa ia sedang marah. Jinkipun mengarahkan pukulannya pada buku-buku yang tak bersalah dan pergi begitu saja.
“Gwaencana??” kata Minho yang sekarang sudah ada di depanku.
“Kenapa kau menciumku? Kenapa kau bilang mencintaiku tadi? Kenapa waktu kau mengantarku kau memelukku? Kau hanya mempermainkan aku atau semua itu benar??” runtutan pertanyaan tiba-tiba meluncur begitu saja dari mulutku.
Ia mendorong tubuhku dalam dekapannya, ia memelukku erat seolah-olah aku mau pergi.
“Tolong jangan samakan aku dengan Jinki yang hanya mau mempermainkanmu.” Katanya masih memelukku.
“Lantas??” tanyaku lagi.
“Ne.. Song Ha Neul, Saranghae.. “ katanya perlahan melepasku dalam pelukannya dan sekarang menatap mataku. Pandangan kami bertemu.
“Aku.. aku.. “ kataku menggantung. Perasaanku campur aduk, senang, kaget, gelisah, takut karena kejadian tadi.
“NA.. do saranghae Minho..” baru saja selesai.
“CuuP..” Minho menempelkan bibirnya ke bibirku. Aku kaget..!!! *aaah!! Kaget mulu*
Dalam sekejap bibirnya sudah melumat bibirku, aku pun membalas ciumannya, dengan ciuman pertamaku..ya.. ciuman pertamaku.
Sudah beberapa menit kami seperti ini, kemudian Minho menghentikan ciuman kami.
“Gomawo.. jagi..” kata Minho tersenyum. Senyum yang sangat aku suka.
__________________________
“ Apa tadi ciuman pertamamu??” Tanya Minho yang membuatku malu saat kami jalan bergandengan menuju rumahku, tapi pada akhirnya akupun mengangguk.
“Pantas saja..” katanya santai.
“Pantas saja apanya??” selidikku.
“Rasanya manis..” katanya sambil cengengesan.
“Hoooh?? Memang ada rasanya??” tanyaku heran. Perasaan aku tadi tak merasakn apa-apa.
“Ya nggak ada lah..!! hanya bercanda..” katanya sambil merangkulkan tangannya kepundakku.
“YA!! Kau membuatku malu!!” teriakku pura-pura marah.
“Itu balasan karena kau sudah memukul kepalaku. Dan.. apa itu panggilan Mr.Ice??” tanyanya heran..
“Mr. Ice?? Habis.. dari pertama kita ketemu sikapmu dingin, ngomong saja singkat banget.” Jelasku sambil memonyongkan bibirku.
“Haaahaha… aku begitu karena deg-degan melihatmu tau!! Lagian seharusnya bukan Mr.ice.. tapi Mr.Cool begitu lebih cocok” katanya menirukan cowok yang cool, walau tak menirukan cowok cool, kau memang cool kok!! Kataku dalam hati!!. Ku gettok kepalanya pelan, hanya bercanda.
“Yaaa!!! Kau hobi sekali memukul kepalaku!!” katanya sedikit marah.
“Tak sengaja” jawabku. Diapun keliatan marah, aku jadi tambah takut. Ia mendorongku bersandar di dinding gang dimana aku pernah di goda beberapa namja dulu. Wajah Minho sangar euy..
“Akan ku balas kau!!” katanya, yang kemudian menciumku perlahan. Hanya sebentar saja.
“Ciuman pertama dan keduamu.. sudah kumiliki.!!” Kata Minho cengengesan.
Yaa.. inilah akhirnya.. akhir yang bahagia.. aku sungguh mencintainya.. mencintainya, mencintai namja bernama CHOI MINHO.. si Mr. Ice..
Happy Ending...
Haaa!! Selesai deh.. bagaimana?? Endnya jelek ya.. aku buat end ini keburu-buru banget.. takut kepanjangan.. ehh.. jadinya malah kependekan.. dan mungkin bagi para pembaca nggak jelas banget ya?? Huhuu.. mianhae ya.. tapi kritik dan saran kalian membuatku menjadi lebih baek.. Gomawo udah baca… >_<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar